IKAN BATANG LAE
Ikan Batang Lae adalah salah satu jenis makanan tradisional dari Suku Pakpak. Dalam Kalangan masyarakat Pakpak, ikan Batang Lae sudah sangat familiar dan sampai saat ini masih selalu digunakan sebagai makanan utama dalam acara-acara sakral seperti menerbeb, merre nakan peddas, meneppuh babah, mengido sodip, dll. Ikan Batang Lae dipilih sebagai makanan utama pada acara-acara sakral karena Ikan ini dianggap memiliki filosofi yang kuat bagi kehidupan suku Pakpak. Ikan Batang Lae atau dalam bahasa Indonesia disebut ikan jurung atau ikan hampala senang dengan tantangan, ikan ini hidup di air yang mengalir deras dan selalu melawan arus air dan berenang ke hulu sungai.
Cara pengolahan Ikan Batang Lae ini juga sangat unik, Ikan ini tidak dimasak ataupun digoreng melainkan dibungkus menggunakan daun oncim (sejenis daun aren) yang telah diberi garam terlebih dahulu lalu dipanggang selama beberapa hari dengan menggunakan asap dari perapian. Setelah dipanggang beberapa hari, ikan akan menjadi lunak dan karena hanya menggunakan asap, ikan ini bisa bertahan tanpa basi sampai beberapa minggu.
Cara menyajikan ikan ini sesaat sebelum dikonsumsi juga terbilang unik karena Ikan Batang Lae ini tidak dipotong-potong tetapi dibuatkan di atas piring yang berisi nasi dan ikan ini dibuat berdiri tegak.
Cara pengolahan Ikan Batang Lae ini juga sangat unik, Ikan ini tidak dimasak ataupun digoreng melainkan dibungkus menggunakan daun oncim (sejenis daun aren) yang telah diberi garam terlebih dahulu lalu dipanggang selama beberapa hari dengan menggunakan asap dari perapian. Setelah dipanggang beberapa hari, ikan akan menjadi lunak dan karena hanya menggunakan asap, ikan ini bisa bertahan tanpa basi sampai beberapa minggu.
Cara menyajikan ikan ini sesaat sebelum dikonsumsi juga terbilang unik karena Ikan Batang Lae ini tidak dipotong-potong tetapi dibuatkan di atas piring yang berisi nasi dan ikan ini dibuat berdiri tegak.
Komentar
Belum ada komentar